Menyoroti pandangan bahwa persaingan antarnegara besar bukanlah tren yang tepat, Presiden Xi menjelaskan bahwa pendekatan ini tidaklah konstruktif dalam menyelesaikan masalah global yang dihadapi oleh negara-negara besar. “Konflik maupun konfrontasi juga punya konsekuensi yang merugikan kedua belah pihak,” tambahnya.
Dalam konteks perubahan global, Xi Jinping menyatakan keyakinannya akan masa depan hubungan bilateral dengan AS. Dengan memikul tanggung jawab berat bagi kedua negara, dunia, dan sejarah umat manusia, kedua pemimpin berharap dapat mencapai pemahaman baru mengenai isu-isu strategis yang memengaruhi arah hubungan China-AS.
Terakhir, Presiden Xi menyoroti kenyataan bahwa sejak pertemuan terakhirnya dengan Presiden Biden di Bali, banyak perkembangan telah terjadi. Meskipun dunia telah keluar dari pandemi, tantangan seperti pemulihan ekonomi global yang lamban dan meningkatnya proteksionisme tetap menjadi fokus perhatian bersama.
Dengan dialog masa depan yang penuh harapan, kedua pemimpin berkomitmen untuk menjaga momentum positif dalam hubungan China-AS, membawa dampak positif bagi perdamaian dan pembangunan dunia.