Istanbul, BabelGraphic.com – Mark Regev, penasihat perdana menteri Israel, mencetuskan kontroversi dengan menduga bahwa anak-anak di Jalur Gaza mungkin tewas bukan akibat gempuran Israel, melainkan faktor lain. Pernyataan ini disampaikannya dalam wawancara dengan saluran televisi Amerika Serikat, MSNBC, pada Kamis (16/11). Meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga-lembaga intelijen Amerika mempercayai data korban tewas, Regev meragukan kebenaran jumlah korban yang disebutkan.
Lebih dari 11.000 orang, termasuk 4.000 anak, diklaim tewas dalam konflik ini. Regev menyatakan ketidakyakinannya terhadap data tersebut, mengklaim bahwa jumlah korban berasal dari pihak Hamas yang mengendalikan Gaza. Namun, Medhi Hasan, jurnalis MSNBC, mengingatkan bahwa jumlah korban yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan Gaza selama konflik sebelumnya sejalan dengan catatan militer Israel.
Dalam perdebatan ini, Regev menyalahkan Hamas atas kontrol informasi di Gaza, menyatakan bahwa Hamas menginginkan dunia percaya bahwa semua yang tewas adalah warga sipil, termasuk anak-anak. Pertukaran argumen mencapai puncaknya saat Hasan menanyakan apakah Regev pernah melihat foto teroris Hamas mati, sedangkan Regev mempertanyakan kebenaran kematian anak-anak tersebut.