Selain itu, ada kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) yang juga mempengaruhi keputusan Google. GDPR adalah serangkaian peraturan privasi yang memberikan hak kepada individu untuk mengontrol data pribadinya. Peraturan ini mengharuskan perusahaan mendapatkan izin eksplisit sebelum mengumpulkan atau menggunakan data tersebut.
Hal ini mungkin membuat Google sulit untuk mengumpulkan dan menggunakan data yang diperlukan untuk mengembangkan Bard di Uni Eropa. Hubungan antara GDPR dan AI cukup kompleks, karena sistem AI sering membutuhkan jumlah data yang besar untuk berfungsi secara efektif. Ketentuan ketat GDPR, terutama dalam hal pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data, dapat menghambat pengembangan dan implementasi sistem AI seperti Google Bard.
Selain masalah aturan privasi, ada juga kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan AI. Komisi Eropa sebelumnya telah mengeluarkan laporan yang menyoroti risiko dan peluang AI. Laporan tersebut menunjukkan bahwa AI dapat digunakan untuk memanipulasi perilaku, menyebarkan disinformasi, dan bahkan mendiskriminasi kelompok tertentu.