Indonesia, babelgraphic.com — PBB Kirim Utusan Darurat ke Sudan untuk Mengatasi Potensi Krisis Kemanusiaan Akibat Perang Saudara
Konflik bersenjata antara pasukan Angkatan Bersenjata Sudan yang dikendalikan oleh Abdel Fattah al-Burhan dan mereka yang dikendalikan oleh Mohamed Hamdan Daglo atau dikenal sebagai Hemedti yang merupakan Komandan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) telah memicu krisis kemanusiaan di Sudan. Sekitar 500 warga sipil diperkirakan telah kehilangan nyawa mereka sejak konflik pecah pada 15 April lalu.
Menanggapi situasi tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menunjuk utusan khusus untuk mengatasi krisis ini. “Skala dan kecepatan krisis saat ini, belum pernah terjadi sebelumnya di Sudan,” kata Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan. Utusan khusus tersebut, Griffiths, diharapkan dapat membantu menghentikan kekerasan dan mempercepat proses perdamaian.
Pada hari Minggu, kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama 72 jam lagi. Namun, dua kelompok ini saling tuduh melakukan pelanggaran dan mempertahankan hak untuk merespons jika terjadi ‘pelanggaran’. Tidak ada satupun dari gencatan senjata sebelumnya yang bertahan secara kuat, karena kekerasan berlanjut di Khartoum, ibu kota negara itu yang telah melaporkan pemadaman listrik yang meluas, serta kekurangan makanan dan air.