“Kami memiliki Kementerian Agama yang melibatkan berbagai agama, seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha. Begitu juga dengan forum komunikasi antarumat beragama, seperti MUI, KWI, dan PGI. Semua ini berkontribusi untuk mewujudkan kerukunan beragama,” papar Ma’ruf.
Ma’ruf Amin berharap bahwa model diplomasi agama yang telah sukses di Indonesia dapat menjadi inspirasi untuk Yunani. Dia menekankan pentingnya kolaborasi antaragama dalam mewujudkan perdamaian dan toleransi. “Saya mengajak itu karena di Yunani juga hampir sama modelnya,” lanjutnya.
Dalam pidatonya di depan pemimpin agama Yunani, Ma’ruf Amin mengungkapkan harapannya agar pertemuan ini tidak hanya memperkuat konsep perdamaian dan toleransi, tetapi juga membawa dampak positif bagi kedua negara. “Saya berharap pertemuan ini semakin mengukuhkan komitmen bersama untuk mempromosikan pemahaman dan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Wapres.
Inisiatif Wapres Ma’ruf Amin dalam mengajak pemimpin agama Yunani untuk turut serta dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina menunjukkan pendekatan yang holistik dan inklusif. Dengan membawa contoh sukses kerukunan beragama di Indonesia, Ma’ruf berharap dapat memicu pemikiran positif di Yunani dan menciptakan kerjasama yang bermanfaat untuk kedua belah pihak.
